23 September 2008

Janji-Mu Seperti Fajar

JANJIMU SEPERTI FAJAR (story behind the song)


"JanjiMu s'perti fajar pagi hari....
yang tiada pernah terlambat bersinar....
cintaMu s'perti sungai yang mengalir....
dan kutahu betapa dalam kasihMu.........."

Demikian lirik dari reff lagu "JanjiMu Seperti Fajar".
Hampir semua umat Kristen dari berbagai denominasi Gereja bisa menyanyikannya.
Saya ingat, suatu kali dalam pelayanan kunjungan ke Rumah Sakit,
kami menyanyikan lagu-lagu penghiburan dari kamar ke kamar, untuk menguatkan dan memberi pengharapan kepada pasien-pasien yang sedang terbaring lemah di Rumah Sakit.
Ada seorang pasien yang meminta lagu JanjiMu Seperti Fajar dinyanyikan.
Pasien ini menderita kanker stadium lanjut dan sudah sangat lemah.
Kerabat keluarga yang dikasihi mengelilinginya, dan bersama-sama kami menyanyikan lagu ini.
Tak terasa airmata menetes. Rasa haru yang dalam begitu kuat menguasai kami, dan kasih Bapa terasa dicurahkan atas pasien itu.
Teman-teman juga pasti mengalaminya saat menyanyikan lagu ini.
Ada kekuatan baru yang dilimpahkan ke atas setiap yang menyanyikannya.
Yang jelas...banyak orang diberkati, tapi nggak banyak yang tahu siapa penulis lagu ini. Penasaran ???
Untuk itu, saya sengaja meminta kepada songwriter , Afen, untuk menuliskan story behind the song . Apa yang dialaminya, sehingga lagu yang sangat powerful ini tercipta. Original lho. From the deepest heart of songwriter "JanjiMu Seperti Fajar".......


Nama saya Afen Hardianto
.



Saya tinggal di Malang bersama dengan istri dan 2 anak saya yang perempuan 6 tahun dan yang laki-laki 4 tahun.
Saya berpacaran dengan istri saya sejak duduk dibangku SMA. Pada masa kita masih pacaran hubungan kita ditentang oleh keluarga istri saya. Tetapi kita tetap berpacaran sampai akhirnya kita mendapatkan restu untuk menikah. Tanpa saya sadari ternyata saya menyimpan kepahitan dari akibat hubungan kami yang dulunya ditentang.

Dan kepahitan itu saya simpan dan pupuk dan saya bawa di pernikahan sampai menyebabkan hubungan saya dengan istri menjadi kurang harmonis di tahun-tahun awal pernikahan kami.
Kemudian masuklah pihak ke tiga yang semakin memperkeruh keadaan rumah tangga kami. Dan rumah tangga saya semakin amburadul.
Saya menolak dan menganggap istri saya sebagai penghalang kebahagiaan saya, sehingga saya membenci istri saya. Rasa cinta terhadap istri sudah tidak ada lagi, yang ada adalah kebencian yang menumpuk. Saya selalu menyakiti hati istri saya, walaupun istri saya tidak membalas tetapi saya semakin menyakitinya.
Saya tidak mempedulikan anak saya, dan saya pun sibuk dengan keegoisan saya sendiri. Yang dilakukan istri saya hanya berdoa dan berpuasa, bahkan saat ia mengandung anak kami yang ke 2, ia berpuasa Ester untuk saya.
Istri saya menutupi segala keadaan yang terjadi dalam rumah tangga kami dari keluarganya. Ia berpegang pada firman Tuhan di Amsal 21:1 :
"jika hati raja-raja ada didalam genggaman tangan Tuhan,
apalagi hati seorang Afen"


Tetapi saya tetap tidak memperdulikannya sampai pada akhirnya saya menyuruh istri saya untuk pergi dan saya antarkan istri dan anak saya pulang ke rumah orang tua istri saya. Dan orang tua istri saya pun menerima mereka dan juga menghendaki perpisahan ini dan megharapkan akan berujung pada perceraian. Saat itu istri saya berkata kepada saya, ini bukan akhir dari segalanya. Setelah saya meninggalkan istri dan anak saya, saya berpikir saya akan menjalani hidup saya yang baru. Tetapi pada suatu malam pada saat saya sendiri Tuhan mengingatkan saya pada anak saya yang pertama, saya tiba-tiba merasakan rindu dan kangen sekali pada anak saya itu. Waktu itu anak saya masih berusia 1,5 tahun. Hati saya hancur dan saya menangis.
Saya berkata kepada Tuhan :
" Tuhan apakah akhir dari hidupku akan seperti ini, saya yang dari dulu (SMP) sudah melayani Tuhan sebagai pemain musik tetapi apakah rumah tanggaku akan berakhir dengan perceraian?"

Tiba-tiba Tuhan memberikan melodi kepada saya lagu : "JanjiMu Seperti Fajar", dimana rencana saya lagu ini akan saya simpan untuk saya pribadi.
Tetapi pada saat pendeta saya mau rekaman, pendeta saya kekurangan 1 lagu dan ia bertanya kepada saya, apa saya mempunyai lagu.
Dengan malu-malu saya tunjukkan lagu JanjiMu Seperti Fajar kepadanya.
Saya benar-benar tidak menyangka lagu tersebut ternyata menjadi berkat bagi banyak orang, termasuk saya dan keluarga.



Dan singkat cerita Tuhan memulihkan keluarga saya.
Istri, dan anak-anak saya juga sudah kembali bersatu dengan saya.
Bahkan anak ke 2 saya yang dulu saya tolak dan lahir secara premature tanpa saya dampingi juga lahir dalam keadaan yang normal dan sehat.
Dan setelah keluarga saya kembali bersatu, saya juga baru mengetahui bahwa pada saat keluarga saya berantakan setiap hari istri saya menuliskan kata-kata iman di sebuah buku.

Didalam tulisannya tersebut istri saya mengatakan :
Suamiku Afen pasti dikembalikan Tuhan padaku, keadaan ini adalah baik bagiku karena pasti ada anugerah besar bagiku,
suamiku Afen adalah suami yang takut akan Tuhan,
suamiku Afen adalah suami yang mengasihiku,
semua ini mendatangkan kebaikan bagiku karena Tuhan pembelaku ada di pihakku.


Dan sekarang saya benar-benar merasakan pemulihan yang Tuhan kerjakan di dalam hidupku, bahkan saya juga tidak menyangka bahwa lagu JanjiMu Seperti Fajar menjadi lagu terbaik Indonesian Gospel Music Award 2006 , menjadi theme song sebuah sinetron dengan judul yang sama, dan Tuhan memelihara hidup kami sekeluarga juga melalui lagu tersebut.
Terima kasih Tuhan Yesus Memberkati.
(from Afen Hardianto)


....wow...sungguh testimony yang mengharu biru.
Teman-teman pasti lebih dikuatkan lagi ya.
Nggak pernah menyesal ikut Yesus, karena di dalam Yesus nggak ada tuh yang namanya dead end . Selalu ada jalan keluar. Selalu ada pengharapan yang baru. Pengharapan yang tidak pernah sia-sia.
Kalau Afen (especially his wife) mengalami jalan keluar, kita juga akan mengalami jalan keluar.

Because our destiny is being more than a conqueror !!!

Selamat berjuang !!!

Semua Baik

SEMUA BAIK....(story behind the song)

'Dari semula, t'lah Kau tetapkan..
hidupku dalam tanganMu, dalam rencanaMu Tuhan..
Rencana indah t'lah Kau siapkan..
bagi masa depanku yang penuh harapan...'

'S'mua baik.....s'mua baik...
apa yang t'lah Kau perbuat di dalam hidupku..
S'mua baik....sungguh teramat baik..
Kau jadikan hidupku berarti'


Sebagai seorang songwriter lagu Kristiani, saya memberi nilai sangat tinggi untuk lagu ini. Bagi saya pribadi, lagu 'Semua Baik' ini levelnya sama dengan lagu 'Amazing Grace' (John Newton), 'Still' (Reuben Morgan/Hillsong), lagu yang so simple tapi membawa kepada dimensi hubungan yang sangat teramat dekat dengan Tuhan. Bagi saya lagu 'Semua Baik' adalah lagu yang tak akan lekang oleh waktu.
Dengan kata lain lagu yang tidak mengenal season. Generasi demi generasi akan mengucap syukur kepada Tuhan melalui lagu ini. Sing that God is good all the time.
Apakah dalam hidup ini jarum jam sedang berada di angka 12 (di atas), atau sedang berada di angka 6 (di bawah), GOD IS GOOD.
Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan dalam hidup kita.

Kuasa pengucapan syukur melalui lagu ini sangat luar biasa.
Adalah mudah mengatakan 'semua baik' saat semua keadaan kita baik, tapi bagaimana saat mengalami yang tidak baik? Pasti tidak mudah mengatakannya. Tapi justru di saat itulah kekuatan yang dari Allah tercurah, memberi kita kemampuan untuk menjalani hidup ini, dan kelak, waktulah yang akan membuktikan bahwa 'benar...benar...Ia merancangkan damai sejahtera atas kita'.

Teman sepelayanan saya mengalaminya.
Bermula dari kesuksesan yang luar biasa dalam bisnis fashion retailnya. Toko-toko fashion lain di sekitarnya saat itu sangat iri melihat kesuksesan teman saya, sehingga banyak yang datang ke tokonya, pura-pura menjadi pembeli, hanya untuk melihat 'apa sih rahasianya, kok lebih rame dari yang lain ?'. Tapi kemudian, segala sesuatu tidak berjalan seperti yang direncanakan. Dagangannya mulai seret pembeli, begitu drastis terjadinya, sehingga teman saya ini benar-benar tidak siap menghadapinya. Singkat cerita tokonya pun harus ditutup, dan menyisakan begitu banyak hutang, dan stock yang menumpuk dan tidak tahu harus dijual kemana.
Segala upaya dicoba, memberi discount, sale besar-besaran, dan berusaha menjual ke daerah-daerah lain, tapi tetap saja gagal.
Dalam kegalauan hati, teman saya mencari Tuhan, tersungkur dalam doa-doanya.
Mengapa Tuhan? Mengapa Tuhan?
Teman saya bersaksi, tiba-tiba dalam kedukaannya ia digerakkan untuk menyanyikan 's'mua baik, smua baik apa yang t'lah Kau perbuat di dalam hidupku...'.
Airmata mengalir deras dan ia berserah kepada Tuhan, bahkan mengucap syukur atas segala yang tidak enak yang dialaminya.
Tahun demi tahun yang berat berlalu, dan sekarang sebagai sahabatnya saya mau bersaksi kepada teman-teman. Tuhan tidak pernah meninggalkannya, dan Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan kepadanya. Sekarang teman saya beralih profesi menjadi seorang desainer interior yang lagi sibuk menerima job order. Teman saya ini sampai kewalahan mengerjakan dan menerima berkat dari Tuhan.
Semua baik, semua baik.

Siapa di balik penciptaan lagu ini?
Siapa orang yang luar biasa yang menciptakan lagu ini?
Lagu 'Semua Baik' diciptakan oleh Budi Haryanto dan Tommy 'One Way' Widodo. Nama yang terakhir mungkin teman-teman familiar yah, karena Tommy adalah personel dari group band Kristen terkenal 'One Way'.
Tapi siapakah Budi Haryanto?
Budi sudah pulang ke Rumah Bapa, sehingga saya menggalinya dari
co-partnernya, Tommy, dan juga dari istri Alm. Budi, yaitu Yani.
Tulisan ini tidak menyertakan foto Tommy, karena Tommy lebih menonjolkan sisi Budi dalam penciptaan lagu ini.
(Yang penasaran bisa lihat wajah Tommy di album One Way).


Tommy menuturkan :
'Kisah dibalik terciptanya lagu ini terjadi sekitar 18 tahun yang lalu.
Bermula dari persahabatan saya dan Budi.
Waktu itu kita sama-sama belajar musik di gereja dan mulai belajar melayani.
Budi adalah anak pertama dari 5 bersaudara dari sebuah keluarga yang sangat sederhana. Hobinya main gitar dan bikin lagu. Dia seorang yang rajin dan setia melayani dimana saja, mulai dari komsel, persekutuan doa, sekolah minggu sampai acara-acara kebaktian, dia selalu pergi melayani ditemani sepedanya.


Suatu hari Budi datang ke rumah membawa bagian chorus (refrain) lagu 'Semua Baik' dan minta saya untuk membuat bagian verse (bait) nya.
Akhirnya terciptalah lagu 'Semua Baik' secara lengkap dalam waktu singkat karena inspirasi dariNya.
Singkat cerita saya dan Budi berpisah karena saya harus sekolah ke luar kota.
Beberapa waktu kemudian saya mendengar Budi sakit komplikasi dan kemudian meninggal dunia.


Budi meninggalkan istri dan seorang anak yang tuna rungu. Dia tidak meninggalkan warisan apa-apa (kekayaan) buat mereka.
Lagu 'Semua Baik' direkam untuk yang pertama kali beberapa tahun kemudian, dalam album anak-anak bernama Revi, dan mulai dinyanyikan di banyak gereja.



Sejak kematian Budi, lagu itu mengajar saya untuk selalu melihat kebaikan Tuhan.
Budi dengan hidupnya yang sederhana dan penuh pergumulan, bahkan meskipun anaknya tuna rungu, dia bisa berkata lewat lagu ini bahwa semua yang Tuhan perbuat dalam hidupnya sangat baik.
Saya berdoa melalui lagu ini kita semua bisa selalu melihat kebaikan Tuhan apapun yang terjadi dalam hidup kita. Amin.
(Tommy)



From the deepest heart of Budi's wife :

Saya Yani, istri dari Alm.Budi Haryanto serta ibu dari Michael Ronaldo Setiabudi yang sekarang ini bersekolah di SLB-B Cimahi Bandung .
Didalam setiap langkah-langkah hidup kami, Tuhan Yesus selalu hadir memimpin jalan hidup kami ini. Dengan kasih-Nya Tuhan membimbing kami dalam kebenaran untuk masuk dalam rencana serta kehendak Tuhan, kami mrnyadari betapa kebaikan Tuhan Yesus itu tidak bisa dikatakan juga dihitung karena terlalu banyaknya tapi bisa dirasakan.
Segala yang Tuhan sudah buat adalah baik adanya,

karena itu kami bersyukur atas karya Tuhan Yesus yang membuat segala sesuatunya indah pada waktunya, serta baik adanya. Segala yang kami alami Tuhan Yesus itu sangat-sangat baik untuk menjadikan kami semakin dekat dengan Bapa.
Saya dan anak saya mengucapkan syukur, berterima kasih buat segala kebaikan serta pemeliharaan Tuhan Yesus atas hidup kami hingga saat ini. Waktu ini juga kami berterima kasih buat teman-teman yang sudah menolong baik dalam doa maupun sekolah anak kami, juga tak lupa kepada papi Daniel Alexander, Tommy Widodo yang sangat baik bagi kami serta
Kel. Bp. Adi Mulyanto dimana sekarang ini kami tinggal bersama-sama.
Tuhan Yesus memberkati. (Yani)


Menurut Yani, Budi pulang ke rumah Bapa tanggal 12 April 2000, karena penyakit jantung. Sebelumnya, pada saat penyakit Budi semakin parah, Budi dan Yani harus berpisah karena keadaan.
Budi menjalani terapi di Temanggung, dan Yani bekerja di Solo untuk membiayai keluarganya. Dua minggu sebelum meninggal, dalam pertemuan terakhir mereka, Budi yang sudah sangat kurus, hanya kulit yang membalut tulang, berpesan kepada Yani untuk tetap melayani Tuhan dengan setia. Satu kalimat Budi yang sangat diingat dan dipegang Yani adalah 'kalaupun saya dipanggil Tuhan, Tuhan akan pelihara hidup kamu dan Michael'.
Michael masih berumur 4 tahun ketika papanya dipanggil Tuhan, dan 6 tahun kemudian, di tahun 2006, lagu 'Semua Baik' sangat booming, dan memberkati banyak umat Tuhan dari berbagai denominasi.
Yani juga merasakan berkat secara finansial dalam bentuk royalti, karena lagu ini banyak sekali direkam dalam berbagai album rohani.

Seperti kata Tommy, Budi pergi tidak meninggalkan warisan kekayaan.
Tapi masih ada satu warisan, yaitu sebuah lagu yang kelak menjadi berkat tidak hanya bagi Yani & Michael, tapi bagi banyak orang percaya, bahkan orang-orang yang tidak pernah dilihat oleh Budi.

Seperti apa yang Budi janjikan pada Yani pada saat-saat terakhirnya, Tuhan menggenapi, bahwa Ia memelihara hidup Yani dan Michael. Sampai saat ini Yani tetap percaya bahwa Tuhan itu baik, tetap mengatakan semua baik di dalam Tuhan, dan semua indah pada waktuNya.

Budi tidak sempat mendengarkan lagu ini direkam saat ia masih ada di muka bumi ini, tapi lagu ini bergerak cepat melangkah memberkati umat Tuhan, bahkan lebih dari yang Budi perkirakan. Lagu ini tidak hanya dapat dinyanyikan dalam bahasa Indonesia, juga telah ditranslate ke bahasa Jepang, dan Inggris.

Zenbu ii
Hajime kara mou keshiteita
watashi no inochi kami no tenohirani
utsukushii keikaku
watashi no mirai hontou akarui
reff :
zenbu ii
zenbu ii
nandemo sarareru yo
inochi no naka
zenbu ii
totemo ii
inochi ni imi ga aru yo


All Is Good
You have planned all things
from the beginning
for all you'have prepared for me
my life is in your hands oh Lord

i trust that your plans
are purposed for my good
for all future full of hope
and for abundant life

reff :
all is good, all is good
everything that you have done
in my life
all is good,truly good
i have meaning in my life
because of You







All blessings,

When the exact time to have marriage?

Keren neh, baca ya..

"KAPAN NIKAH???"
"UDAH, JANGAN MILIH-MILIHLAH! !!"
"JANGAN LAMA-LAMA!!! !"
"JANGAN KEJAR KARIER TERUS DONG!!!"


Tiba-tiba kalimat-kalimat norak diatas jadi sering gue denger dari
orang-orang disekitar gue.... nyebelin banget! dan mungkin banyak
dialamin juga sama sebagian besar dari kalian semua

(sorry buat yg udah punya pasangan hehehhe...)


KAPAN NIKAH??
??
ya gak tau! emang kenapa sih kalo gue masih pengen sendiri?
emangnya gue bakalan membuat penipisan lapisan ozon makin cepat dengan
kesendirian gue.


UDAH JANGAN MILIH-MILIH! !!

Kok jangan milih-milih sih? MEMILIH ITU PENTING. Pada saat gue
memutuskan untuk menikah dengan lawan jenis dan bukan sesama jenis
aja. berarti gue sudah melakukan pemilihan (sadis amat sih contohnya
hehehhehe... .)

Pada saat gue memutuskan untuk menikah dengan si pria A dan bukan si
pria B, berarti gue sudah melakukan pemilihan. Pada saat gue
memutuskan untuk menikah dengan pria
yang seiman dan bukan yang beda kepercayaan, berarti gue sudah
melakukan pemilihan. SIAPA BILANG JANGAN MILIH-MILIH.


JANGAN LAMA-LAMA!!!

LHAAAA... emangnya gue si hunter (nama anjing gue) yang gak bisa
ngeliat doggy betina, langsung dikejar-kejar buat dikawinin. Dua
pribadi yang berbeda membutuhkan waktu untuk saling mengenal satu sama
lain. Lebih baik menyisihkan waktu lebih lama di waktu pendekatan atau
pacaran daripada mengambil keputusan gegabah dengan resiko menyesal
seumur hidup.


JANGAN NGEJAR KARIER TERUS!!!

Gue gak ngejar karier, gue ngejar gajinya hahahha.....
nikah itu butuh modal dan modal itu harus dikumpulin sedikit demi
sedikit bukan jatuh dari langit.

Gue justru ngeri ngeliat temen-temen gue yang berlomba-lomba nikah,

kalo gue tanya alasannya pasti karena umur,

desakan orang tua yang mulai malu karena anak gadisnya gak laku-laku,

takut dibilang perawan tua.

Ketakutan-ketakutan itulah yang membuat temen-temen gue "tutup mata"

terhadap setiap perbedaan yang justru sebetulnya sangat penting

untuk dipertimbangkan pada masa pacaran

apakah memang "gue itu tulang rusuknya dia" (buat yang cewek)

atau apakah "dia tulang rusuk gue " (buat yang cowok),

mereka punya prinsip yang penting nikah dulu.

mereka dengan gampangnya
berpikir bahwa karakter buruk yang sudah tertanam selama
berpuluh-puluh tahun didalam diri "sang kekasih" bisa hilang begitu
saja pada saat menikah.


Gue tahu mungkin banyak yang gak setuju dengan pendapat gue, tapi gue
gak mau menikah hanya karena masalah umur, siapa sih yang berhak
ngasih patokan umur seseorang untuk menikah? siapa sih yang berani
jamin bahwa nikah di umur 25 tahun akan lebih bahagia dari yang nikah
di umur 30 atau lebih?,

coba liat di catatan sipil, angka perceraian
paling tinggi terjadi pada pasangan yang menikah pada umur yang mana
(kalo udah dapet datanya, kasih tau gue ya, soalnya gue sendiri gak
pernah ngecek hahahahh.... )


Malah menurut gue menikah diusia 30 atau lebih itu banyak sisi baiknya,

karena disitu biasanya emosi seseorang sudah lebih stabil,
kedewasaan temperamen sudah mulai terbentuk, persiapan materi cukup memadai.

(materi itu tetap harus masuk dalam pertimbangan dong, kan
gak bisa bayar listrik sama bayar telepon pake surat cinta),

Gue juga gak mau menikah karena desakan orang tua atau karena takut dibilang
perawan tua, yang ngejalanin pernikahan itu kan gue bukan mereka, yang
bakalan tanggung semua resiko kalo ada masalah kan gue bukan mereka,
perkawinan kan bukan tuk dibuat main-main apalagi trus kawin - cerai.
kebayang gak tuh kalo sampe salah milih bakalan sengsara seumur hidup.


JADI LU GAK PENGEN NIKAH?

GUBRAKKK.... !!!!

gue pasti pengen nikah tapi dengan alasan yang tepat, gue pengen nikah
karena gue menyadari bahwa hidup ini terlalu berat untuk dijalani
sendirian (ceileee...puitis amat lu),

gue pengen nikah karena gue
menyadari gue membutuhkan seseorang yang bisa saling mendukung dalam
segi spiritual dan material, gue pengen nikah karena gue butuh
menyayangi seseorang dan butuh untuk disayangi

(hihihihi... jadi malu nih), dan masih banyak lagi...

tapi yang jelas gak bisa ditentuin kapan waktunya,

bisa cepet bisa juga lama, kalo soal waktu kan terserah sama yang DIATAS.


DON'T PUSH ME TO GET MARRY SOON, LET ME WAIT MY TIME, CAUSE MY GOD
WILL PROVIDE ME THE BEST PERSON WHEN THE TIME COMES.


Dear All,

Boleh sharing ?

Berdasarkan pengalaman pribadi (hehehe...) memiliki pasangan
(pacar or tunangan) dengan menikah itu bisa berbedaa banget

Saya termasuk orang yang cepet banget punya pasangan.
Dan masa pacaran yang pertama itu nyaris 10 tahun dari SMP sampai
kuliah (hihihi). Tapi gak tau kenapa, dari awal saya udah merasa bahwa
pacar yang ini bukan calon suami yang akan mendampingi saya sesisa
umur saya.

Padahal dia tuh orangnya baiiiiiiik banget.

sabaaaaar bangeeeet.

ngertiiii iiiiiiiin banget

dan banyak hal-hal baiiiiiiiik banget yang dia miliki.

Hanya saja sejalan dengan perkembangan umur
perkembangan minat perkembangan lain-lain saya merasa bahwa dia tidak
akan mampu mendampingi saya yang maunya banyaaaaaaaaak banget.

Jadinya kita pun putus baik-baik dengan perencanaan tanpa rame-rame

(walaupun akhirnya seluruh keluarga geger abis)

dan membutuhkan waktu hampir 2 tahun untuk menyelesaikan banyak hal.


Kemudian saya kenal dengan suami saya sekarang ini.
Masa pacaran juga lamaaaa banget... sekitar 3 or 4 tahun gitu...
pokoknya udah bikin semua ilfil... bosen... dan cape nanya ...

(tapi aku keukeuh sukeukeuh.. tidak tergoda untuk menanggapi). ...

Calon mertua juga udah cape nanya , cape mengancam ...

cape ngeliat kita gak jelas juntrungannya. ..

Teman-teman, sodara, calon gebetan ( belum sempet nggebet siiih...)

sudah berdebar-debar menunggu...

jalan terus apa bubar.

Sampai akhirnya... tiba- tiba saya mau aja diajakin
married...


Begitulah... begitu married....
astaga... kemana itu yang namanya pacaran tahun-tahunan. ..
Yang namanya pacar sama suami itu beda banget...

(hehehe. ..maaf para suami !).

Mungkin dia juga mikir... pacar sama isteri juga bedaaaaa banget.

Padahal... rasanya waktu pacaran itu semua stok sifat buruk
udah keluar semua...

(iyalah... pacaran segitu lama..rumah juga gak
jauh-jauh amat...masih satu lingkungan.. .hikksss. ..).


Tapi ternyata ada modifikasi sifat..

ada kebutuhan baru yang nggak kepikiran sebelumnya.

Contoh paling sederhana...

jaman pacaran sih kita (cewek) seneng aja membuatkan minuman buat sang pacar.

Giliran married...duuuh. ..bangun tidur diminta bikinkan coklat susu sementara
kita juga masih nguanttuuuukkkk. ..(tau aja kan manten baru....)...
rasanya darah udah naik ke kepala..

Trus... karena belum punya pembokat

(walaupun udah misah rumah sama mertua)...

kita kan harus cuci pakaian sendiri.

Tuuhh si Tuan besar enak aja ngelempar celana sama
bajunya ke pojokan kamar...

Duaaaar... apa gak kepala mo meledak rasanya ?
Biasa kan kamar cewek tuh rapi dan teratur...

tiba- tiba jadi kayak kapal pecah !

Masih ada lagi dosanya... kalo mencet odol... pasti dari tengah... dan
gak pernah ditutup lagi !!!! ( ..setelah saya baca di banyak artikel
mengenai pria...ternyata urusan mencet odol ini memang sudah menjadi
bagian perilakunya. ..hahaha...) ...

kalo nonton tv kerjanya mainin remote control sampe kita senewen ngeliatnya.. .

kalo udah berkutat sama hobinya kita ditinggalin begitu saja...


Hal-hal kecil itu...dan kadang ada hal besar juga.... memang menjadi
agenda dan kurikulum perkawinan.

Lima tahun pertama... urusannya masih perang antar suku...
;
(silang pendapat, pertandingan egoisme, mencari
jati diri sebagai isteri dan suami)...

Lima tahun kedua...urusannya udah mulai ke visi dan misi mengenai
pendidikan anak...

Lima tahun ke tiga...urusannya udah ke pengembangan karier dan
rumahtangga.. . (udah mulai numpuk-numpuk kekayaan...hehehe. .)....

Lima tahun ke empat urusannya udah masa depan anak...mo kemana niih
anak kita...jadi udah kembali ke siklus hidup kita yang awal lagi...


Kenapa perkawinan bisa bertahan ?
Jawabnya sederhana : karena KOMITMEN !!


Kita berkomitmen untuk hidup bersama dengan orang yang sangat berbeda
dengan kita.
Kita berkomitmen untuk mengisi segi-segi yang kurang dari pasangan kita.

Sama seperti kita juga menerima dia untuk mengisi kekurangan kita.
Justru semakin banyak kekurangan pasangan kita,

maka semakin berguna hidup kita.

Dan semakin banyak kekurangan kita, semakin banyak kita
menerima dari pasangan kita.

Kekurangan itu tidak semakin berkurang

dengan bergulirnya waktu...tapi terus bertambah.

Dan kita pun akan semakin banyak

harus mengisi kekurangan pasangan kita,

sementara kita juga semakin banyak menerima dari pasangan kita.


Kalau kita sudah malas berkomitmen, maka perkawinan sudah diambang
pembubaran. Tidak perlu menunggu orang kedua atau ketiga.

Semua itu ada dari dalam diri kita sendiri.


Jadi begitulah...
Kalo memang belum siap berkomitmen. ...
biar pun pacaran 10 tahun... 20 tahun... seyogyanya nggak usah married.
Biar aja orang lain yang cape komentar.
Toh yang akan menjalankan hidup berkeluarga nanti adalah
kita berdua... dan kelak anak-anak kita juga.
Memang ada yang bilang, ngapain pacaran lama-lama....
kalau sudah ada yang mau ya langsung saja.
Itu juga oke... bagaimana kita mampunya aja berkomitmen.

Ada yang bilang, perkawinan itu seperti main judi.
Tapi judi kan seperti tebak-tebakan. Untung-untungan.
Padahal perkawinan bisa dipelajari.
Saya bilang, perkawinan itu seperti sekolah tanpa akhir...
tanpa ijazah...
Tiap hari kita belajar, tiap hari kita ujian...
dan uji ketahanannya harus seumur hidup.

Satu hal... tidak ada perkawinan yang ideal !

Setiap pasangan memiliki pola sendiri. Jadi kita sendirilah yang
membuat perkawinan itu mau ideal apa tidak.
Jadi jangan mencontek perkawinan orang lain...
karena kita bukan menikah dengan salah satu pasangan yang ideal itu...
dan kita pun bukan pasangan ideal dari
orang yang ideal di luar sana.
Yang cocok untuk orang lain, belum tentu ideal untuk kita.
Yang cocok untuk kita, belum tentu ideal buat orang lain.

Buat yang sudah married...
mohon maaf kalau tidak sesuai dengan pakemnya.
Untuk yang belum married... go ahead...
hidup ini punyamu sendiri kok....
Memilih menikah sekarang atau besok, adalah pilihan hidup masa depan...
Kalau mau belajar coba-coba ya monggo...ntar yang sengsara
kan diri sendiri...
GBU's

Note :
"Segala sesuatu indah pada waktunya.."
Percayalah bahwa waktu Tuhan adalah yang terbaik dan yang sempurna!

Ketika saat ini engkau masih menunggu pasangan hidupmu, persiapkanlah dirimu..isi lah tabung single mu dengan cinta NYA..
Sebelum engkau dipertemukan, Tuhan rindu agar engkau sungguh2 menikmati masa single mu bersama Tuhan, memiliki hati yang melekat dengan NYA..

Ketika waktu nya tiba untuk engkau dipertemukan dengan pasangan hidupmu, maka engkau akan melihat bahwa rencana NYA indah pada waktunya dan engkau akan begitu terkagum-kagum melihat kisah cintamu ditulis langsung oleh NYA !!
Dan saat itu engkau telah siap untuk memasuki kehidupan baru untuk menggenapi setiap rencana Nya dalam hidupmu ! =)

God Bless ya.....


- unknown -

percepatan?

dah cukup lama ak ga meng-update blog ku. itu karena entah kenapa blakangan ini aku jd cukup sibuk.. >.<

i don’t know what happen to me, but i think ini yg namanya “percepatan”. klo boleh aku bilang mungkin ini percepatan yg sangat cepat. huhu. spt yg kpn wkt itu ada yg bilang, skrg kita dah ga bisa cuma jalan aja, tp harus lari.. yeah.. memang cape, tp sptnya akan jauh lbh cepat sampe tujuan. =)

entah kenapa blakangan ini semuanya terjadi berbarengan.. mulai dari tanggung jawab di pelayanan yg mengharuskan ketemuan setiap 2 mg sekali untuk melakukan persiapan TGIC (yg mau ga mau dilakukan sepulang kerja). trus skrg mo mulai diadain training mulai dr power point, easy worship, n photoshop. sangat menarik utk diikuti!
pergantian kepemimpinan sptnya cukup byk memberikan pengaruh terhadap tanggung jawab yg hrs dikerjakan.. cape, tp sptnya cukup menarik dan menantang untuk dijalankan. mudah2an smua boleh berjalan seturut kehendak-Nya. =)
abis itu.. masih ada thesis yg harus kukerjakan. huks. rasanya ingin cepat2 selesai aja, biar smuanya beres. baru akan mulai bab 1 neh.. masih lom ada bayangan akan dikerjakan spt apa ke depannya.. huhu.. T_T mohon doa restunya yah!
dan ga tau kenapa jg, tau2 kerjaan di kantor jd banyak, sampe harus lembur bbrp hari >.<>.<). but.. i need something new.. huhu.. sesuatu yg cukup menarik n ga membuatku bosan mengerjakannya..

yah.. disamping semua kesibukan2 itu, sbnrnya ada 1 hal yg msh aku ingin lakukan.. entah sejak kapan aku jd tertarik utk belajar web design. ^^ pengen memberkati org melalui web2 yg mgk bisa ak buat nantinya.. (mgk dikarenakan ak srg ol jg kli y. hehe).
ga sabar pengen mulai belajar itu.. tp sptnya dlm wkt dekat ini tak mgk kulakukan mengingat semua kesibukan2 saat ini. sbnrnya sih cuma masalah wkt les yg bentrok sama jdw kuliah n bimbingan sih.. mudah2an secepatnya bisa terwujud d. (AMIN).

aku ga tau gmn ke depannya.. sampai kapan kah percepatan (yg super cepat) ini akan berlangsung? i have no idea. tp yg pasti aku mau tetap berjalan di jalur yg dah tentukan untuk ku. mengalir dalam aliranNya Tuhan..
haha, kadang kesannya jd plegmatis bgt y, tp begitulah.. hidup itu dah susah, jd jgn dibuat lbh susah lg dengan pemikiran2 yg aneh2. nikmati saja hidup ini. hehe. selama berada dalam jalurNya Tuhan, aku percaya masa depan cerah penuh harapan dah pasti ada. Amin. (buat yg terlalu melankolis, mgk kadang kalian perlu belajar plegmatis sedikit. hihihi. :p)

** still pray for the best in my life **