15 Oktober 2021

Janji Tuhan Ya dan Amin

Pernah dijanjikan sesuatu oleh seseorang? Aku rasa hampir semua orang pernah ya. Lalu pertanyaan selanjutnya, percaya ga kalau orang yg berjanji itu akan menepati janjinya? Hmm.. Kalau itu mungkin tunggu dulu ya. Kalau orangnya kita kenal baik mungkin kita akan langsung percaya, tapi kalau kita ga kenal mungkin kita hanya anggap angin lalu aja janjinya. 

Bagaimana dengan janji Tuhan dalam hidup kita? Apakah kita percaya itu akan terjadi? Pernahkah kita meragukannya? Jujur, terkadang karena janji Tuhan itu tak kunjung terjadi dalam hidup kita, kita jadi merasa ragu apakah janji itu akan beneran terjadi. Mungkin kita akan terus bertanya-tanya, kapan sih Tuhan akan menepati janjiNya dalam hidupku? Apakah benar itu janji Tuhan untukku? Kenapa sampai sekarang aku belum mengalaminya?

Sebagai manusia rasanya itu hal yang wajar ya. Tapi satu hal yg perlu kita pegang terus adalah janji Tuhan itu ya dan amin. Tuhan tidak pernah lalai menepati janjiNya. Tuhan tidak pernah berbohong. Kalau Tuhan berjanji pasti akan Dia tepati. Tinggal bagaimana sikap kita dalam menantikan janji Tuhan terjadi dalam hidup kita.

Kalau kita lihat di Alkitab, cukup banyak ya contoh tokoh-tokoh Alkitab yg menantikan janji Tuhan dalam waktu yg cukup lama. Ada Abraham, Yusuf, Daud, dll. Abraham membutuhkan waktu 25 tahun sejak dia menerima janji Tuhan bahwa dia akan memiliki keturunan sebanyak bintang di langit sampai akhirnya Ishak dilahirkan. Yusuf menunggu sekitar 13 tahun sejak dia menerima janji Tuhan melalui mimpi bahwa saudara-saudaranya akan menyembah dia sampai akhirnya dia menjadi penguasa di Mesir. Daud menunggu sekian lama juga sejak dia diurapi menjadi raja sampai akhirnya dia beneran jadi raja. Dan semuanya melalui proses yg tidak mudah. 
Yusuf dari seorang anak kesayangan ayahnya akhirnya dijual oleh saudara-saudaranya sendiri, bahkan tidak sampai di situ saja, dia juga difitnah oleh istri majikannya sehingga dipenjara sampai akhirnya Tuhan nyatakan janjiNya, dia jadi penguasa di Mesir. Daud memang bukan seorang anak yg dianggap oleh ayahnya, tapi dia dipilih Tuhan, diurapi menjadi raja. Namun setelah itu perjalanannya tidak mudah, dia dikejar2 mau dibunuh oleh raja yg adalah mertuanya sendiri.

Satu hal yang bisa kita contoh dari Yusuf dan Daud yaitu mereka tetap percaya kepada Tuhan dan hidup benar di hadapan Tuhan apapun yang mereka alami di dalam perjalanan hidup mereka sampai akhirnya mereka menerima janji Tuhan. Mengenai Yusuf dicatat di Alkitab bahwa Tuhan menyertai dia sehingga segala pekerjaannya dibuat Tuhan berhasil. Dia berhasil mempertahankan integritasnya sebagai anak Tuhan meskipun diajak berbuat dosa oleh istri majikannya. Demikian juga dengan Daud, dia berhasil mempertahankan integritasnya saat dihadapkan dgn kesempatan untuk membunuh Saul.

Mungkin saat ini kita sedang berada dalam titik sulit mempercayai bahwa janji Tuhan akan terjadi dalam hidup kita, atau bahkan kita berpikir bahwa janji Tuhan itu rasanya mustahil terjadi.. Tetap ingat (sama seperti aku yg belakangan ini diingatkan Tuhan berkali-kali) bahwa Tuhan tidak pernah lalai menepati janjiNya. Tetap percaya kepada Tuhan dan hidup benar di hadapan Tuhan sampai akhirnya janji Tuhan tersebut terjadi dalam hidup kita. 😉