11 Maret 2010

Transformasi hidup burung Elang

Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang di dunia. Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu, seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke-40.

Ketika elang berumur 40 tahun: cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya serta sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal sehingga sangat menyulitkan waktu terbang.

Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan:
Menunggu kematian, atau Mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan - suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari.

Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang keatas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang ditepi jurang, berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung.

Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya, dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan.


Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali dengan paruh dan cakar baru. Elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!

Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan. Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa
depan.

Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan. Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri
sendiri dan andalah sang penguasa atas diri anda.


Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita. Anda adalah elang-elang itu. Perubahan pasti terjadi. Maka itu, kita harus berubah!


“Great man was not born great, God uses trials and troubles to make them GREAT”

03 Maret 2010

film terlarang? hm..

dulu cukup sering ada yg namanya seminar multimedia untuk orang tua.. hampir setiap ada kluar film yg booming ga lama setelah itu pasti ada aja seminar multimedia.. contohnya, hm.. dulu pokemon.. trus harry potter, trus spiderman, n yg terakhir ak tau naruto. mskp sering diadakan n sering dihimbau utk ikut, ak paling anti untuk dtg.. kenapa? krn aku tau kemana arah seminar itu. pasti ujung2nya anak2 ga boleh nonton ini itu..
nah, berikut ini pemikiranku ttg film2 n seminar itu..

apa yg km katakan kepada seseorang hrs dpt dipertanggung jawabkan bukan? jgn sampe kita menjilat ludah sendiri.. klo kita dah melarang org utk tidak ini tidak itu, klo kita melakukannya (apa yg kita larang), bagaimana org lain akan percaya lg sama kita.. benar kan? itulah sebabnya kenapa ak ga sepenuhnya setuju dgn larangan2 yg ada di seminar multimedia itu.. dan itu sebabnya juga ak ga pernah mengatakan ini ga boleh ditonton ato yg ini boleh ditonton kepada anak2 saat ak mengajar.
klo bagiku sendiri, sometimes ak setuju ada bbrp film yg tidak baik (bukan tidak boleh) ditonton oleh anak2. tetapi ak rasa itu tidak berlaku utk anak2 yg sudah beranjak dewasa n dah bisa membedakan yg mana yg benar n yg mana yg salah.
sy coba ambil contoh ttg harry potter. dulu sempat byk yg mengajarkan ke anak2 klo itu ga boleh ditonton.. pertanyaannya, apakah yg mengajarkannya tidak pernah nonton jg? klo ga pernah nonton, gmn dia tau klo itu ga benar? aneh bukan.. kembali ke harry potter. klo ak sdr, klo emank ak berminat nonton film tsb, ak akan nonton. makanya ak ga akan bilang klo ga boleh nonton itu. cuma permasalahan di sini adalah.. gmn klo anak2 yg nonton? i think it's ok klo orang tua anak2 tsb mendampingi n ksh tau yg benar kpd mereka spy mrk ga ikut2an melakukan sesuatu yg ga benar yg diajarkan oleh film tersebut (main sihir). tp klo ortu ga bisa menjaga anak2nya, mending jgn nonton drpd anak2nya malah jd ikut2an main sihir (yg dah pasti ga bener).
contoh lain lg spiderman.. klo org tua ga mendampingi anaknya nonton, yg bisa tjd adalah anak tsb malah cari laba2 utk menggigitnya (dmn pernah ada yg melakukannya). ak tau atas dasar itulah seminar multimedia melarang anak2 menonton film2 itu..
klo utk anak kecil, ak cukup setuju dgn catatan spy mrk ga ikutin hal2 yg ga bener td. tp klo utk anak abg.. hm, ak rasa itu hanya menjadikan mrk penasaran n memberontak klo dilarang.. pernah ada yg tanya sama ak, boleh ga ci nonton harpot (pdhl tiket dah dipegang tinggal masuk bioskop -.-"). ak cuma bilang, km dah cukup gede, dah tau yg mana yg benar n yg mana yg salah, ak rasa ga masalah.

sebenernya, mo nonton film apapun, yg penting bisa membedakan lah yg mana yg benar n yg mana yg salah. yg mana yg boleh diikuti, yg mana yg ga boleh diikuti.. kenapa? krn semua film pasti ada +/- nya.. bahkan film kartun pun jg ada.
contoh yg barusan ak baca beritanya.. film the princess n the frog aja bisa berakibat ga baik.. trus tom n jerry.. kenapa ga pernah ada yg ngelarang? padahal mnrtku itu film kartun yg cukup sadis..
intinya sih selama ortu bisa menjaga tontonan anak2nya (dgn ksh tau yg mana yg benar n tidak benar) n masing2 pribadi bisa membedakan mana yg benar n mana yg tidak benar.. i think it's ok utk menikmati film2 yg sedang booming.. =)