Lin's Life
Faith . Hope . Love
27 Desember 2021
Imanuel
15 Oktober 2021
Janji Tuhan Ya dan Amin
Pernah dijanjikan sesuatu oleh seseorang? Aku rasa hampir semua orang pernah ya. Lalu pertanyaan selanjutnya, percaya ga kalau orang yg berjanji itu akan menepati janjinya? Hmm.. Kalau itu mungkin tunggu dulu ya. Kalau orangnya kita kenal baik mungkin kita akan langsung percaya, tapi kalau kita ga kenal mungkin kita hanya anggap angin lalu aja janjinya.
Bagaimana dengan janji Tuhan dalam hidup kita? Apakah kita percaya itu akan terjadi? Pernahkah kita meragukannya? Jujur, terkadang karena janji Tuhan itu tak kunjung terjadi dalam hidup kita, kita jadi merasa ragu apakah janji itu akan beneran terjadi. Mungkin kita akan terus bertanya-tanya, kapan sih Tuhan akan menepati janjiNya dalam hidupku? Apakah benar itu janji Tuhan untukku? Kenapa sampai sekarang aku belum mengalaminya?
Sebagai manusia rasanya itu hal yang wajar ya. Tapi satu hal yg perlu kita pegang terus adalah janji Tuhan itu ya dan amin. Tuhan tidak pernah lalai menepati janjiNya. Tuhan tidak pernah berbohong. Kalau Tuhan berjanji pasti akan Dia tepati. Tinggal bagaimana sikap kita dalam menantikan janji Tuhan terjadi dalam hidup kita.
Kalau kita lihat di Alkitab, cukup banyak ya contoh tokoh-tokoh Alkitab yg menantikan janji Tuhan dalam waktu yg cukup lama. Ada Abraham, Yusuf, Daud, dll. Abraham membutuhkan waktu 25 tahun sejak dia menerima janji Tuhan bahwa dia akan memiliki keturunan sebanyak bintang di langit sampai akhirnya Ishak dilahirkan. Yusuf menunggu sekitar 13 tahun sejak dia menerima janji Tuhan melalui mimpi bahwa saudara-saudaranya akan menyembah dia sampai akhirnya dia menjadi penguasa di Mesir. Daud menunggu sekian lama juga sejak dia diurapi menjadi raja sampai akhirnya dia beneran jadi raja. Dan semuanya melalui proses yg tidak mudah.
Yusuf dari seorang anak kesayangan ayahnya akhirnya dijual oleh saudara-saudaranya sendiri, bahkan tidak sampai di situ saja, dia juga difitnah oleh istri majikannya sehingga dipenjara sampai akhirnya Tuhan nyatakan janjiNya, dia jadi penguasa di Mesir. Daud memang bukan seorang anak yg dianggap oleh ayahnya, tapi dia dipilih Tuhan, diurapi menjadi raja. Namun setelah itu perjalanannya tidak mudah, dia dikejar2 mau dibunuh oleh raja yg adalah mertuanya sendiri.
Satu hal yang bisa kita contoh dari Yusuf dan Daud yaitu mereka tetap percaya kepada Tuhan dan hidup benar di hadapan Tuhan apapun yang mereka alami di dalam perjalanan hidup mereka sampai akhirnya mereka menerima janji Tuhan. Mengenai Yusuf dicatat di Alkitab bahwa Tuhan menyertai dia sehingga segala pekerjaannya dibuat Tuhan berhasil. Dia berhasil mempertahankan integritasnya sebagai anak Tuhan meskipun diajak berbuat dosa oleh istri majikannya. Demikian juga dengan Daud, dia berhasil mempertahankan integritasnya saat dihadapkan dgn kesempatan untuk membunuh Saul.
Mungkin saat ini kita sedang berada dalam titik sulit mempercayai bahwa janji Tuhan akan terjadi dalam hidup kita, atau bahkan kita berpikir bahwa janji Tuhan itu rasanya mustahil terjadi.. Tetap ingat (sama seperti aku yg belakangan ini diingatkan Tuhan berkali-kali) bahwa Tuhan tidak pernah lalai menepati janjiNya. Tetap percaya kepada Tuhan dan hidup benar di hadapan Tuhan sampai akhirnya janji Tuhan tersebut terjadi dalam hidup kita. 😉
19 Juli 2021
Bertambah Usia di Masa PPKM
For Your mercy never fails meAll my days, I've been held in Your handsAll my life you have been faithfulAll my life you have been so, so goodI will sing of the goodness of God
31 Desember 2020
Terima Kasih 2020
Tahun 2020...
Bukan tahun yang mudah bagi kebanyakan orang, bahkan mungkin bagi semua org di seluruh dunia.
Benar-benar memasuki dimensi yg baru yg tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Bekerja dari rumah, sekolah dari rumah, melakukan segala sesuatu dari rumah.
Banyak yg mengalami kehilangan.
Kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yg dikasihi, kehilangan segala sesuatu, bahkan mungkin ada yg kehilangan kewarasan. :(
Tidak bisa berlibur dengan tenang, bahkan rencana liburan mungkin tidak terlaksana.
Tidak bisa berkumpul bersama orang2 terkasih.
Tidak bisa dengan tenang melakukan segala sesuatu.
Kebiasaan baru mulai terbentuk.
Pesan barang atau makanan, begitu sampai plastiknya langsung disemprot desinfektan dulu.
Makanan yg baru tiba langsung dihangatkan kembali dulu.
Keluar rumah harus pakai masker atau bahkan ditambah face shield.
Pulang dari bepergian, bahkan hanya ke mini market dekat rumah, harus langsung mandi.
Ke mana2 harus bawa hand sanitizer, tisue basah, desinfektan, dll.
Tiba2 jadi teringat sepenggal lirik lagu..
Jalan-Mu tak terselami oleh setiap hati kami
Namun satu hal ku percaya ada rencana yg indah
Saat ini mungkin kita tidak tau apa rencana Tuhan.
Kita tidak mengerti kenapa Tuhan izinkan semua ini terjadi.
Namun ketika Tuhan mengizinkan semuanya terjadi, Dia punya rencana yg indah.
Bersyukur masih bisa melewati tahun 2020.
Itu berarti masih ada tugas yg belum selesai yg Tuhan ingin kita kerjakan.
Beryukur kasih karunia Tuhan masih ada atas kita.
Bersyukur penyertaan Tuhan selalu ada atas kita.
Kita tak pernah tau kapan pandemi ini akan berakhir.
Kita tak pernah tau kapan tugas kita di dunia ini akan selesai.
Kita tak pernah tau apa yg akan terjadi pada tahun berikutnya.
Satu hal yg aku tau, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.
Satu hal yg aku percaya, Tuhan tetap akan menyertai kita di tahun berikutnya.
Satu hal yg aku yakin, dalam segala sesuatu ada rencana Tuhan yg indah.
Mari kita memasuki tahun yg baru dengan hati yg penuh dengan ucapan syukur.
Kita masuki tahun yg baru dengan pengharapan.
Kita masuki tahun yg baru dengan berserah penuh kepada Tuhan.
Terima kasih untuk semua yg terjadi di tahun 2020..
Selamat datang tahun 2021..
27 Desember 2020
Natal 2020
Kalau mendengar kata NATAL biasanya kita akan langsung berpikir tentang perayaan. Kapan acara Natal di gereja, di kantor, di sekolah, dll. Tak jarang juga diingatkan mengenai makna Natal yang sesungguhnya. Jangan sampai kita melupakan hal itu.
Natal tahun 2020 ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tak ada perayaan yang wah, bahkan mungkin tak ada acara tatap muka. Ya, semua karena pandemi yang tak kunjung berakhir. Biasa ibadah dan perayaan natal dilakukan secara on site dengan ada drama, paduan suara, dll. Untuk tahun ini hampir semua melakukannya secara on line baik itu melalui Zoom/platform online meeting lainnya atau melalui Youtube. Kalaupun ada yg melakukan secara offline/on site, jemaat yg hadir terbatas dan semua dilakukan dengan sederhana.
Bersyukur tahun ini masih bisa mengikuti ibadah natal versi on site di kantor, meskipun dengan total yg hadir (termasuk yg melayani) tidak sampai 50 orang dan tidak ada fellowship yg biasa dilakukan sebelum ibadah.
Tapi... Natal memang bukan tentang perayaan. Natal bicara tentang kasih Tuhan kepada kita, bagaimana Dia mau lahir ke dalam dunia dengan cara yg sangat sederhana untuk menjadi Juruselamat kita. Natal tak akan berarti tanpa kasih Tuhan lahir di hati kita.
Mungkin tahun ini memang berbeda, tapi biarlah sukacita Natal itu tetap ada di hati kita. Kita tetap boleh mengingat, menikmati, dan mengalami kasih Tuhan Yesus yg mau lahir untuk menjadi Juruselamat kita. Tuhan akan tetap beserta kita, karena Dialah IMANUEL. 💗