06 Mei 2017

Selamat jalan, Popo..

Jumat, 24 Februari 2017.

Popo telah menyelesaikan pelayanannya di dunia ini. Ak bersyukur bgt ada seseorang seperti beliau di keluargaku, seseorang yg melahirkan Papa, seseorang yg pantas disebut pahlawan iman. 🙂

Sebenarnya sudah bisa memperkirakan kalau memang waktunya popo ga lama lagi, tetapi tetap saja berita di siang hr itu membuatku sedih. Akhir-awal tahun kemarin hampir semua anak cucu cicit bisa pulang ke Magetan buat nengok popo yg memang sudah melemah. Dan akhirnya siang hr itu Tuhan memanggilnya kembali ke pangkuanNya. Setidaknya sekarang Popo dah ga sakit lagi, dah enak di Surga bersama Tuhan Yesus. :')

Kenangan yang ditinggalkan popo tidak hanya kenangan biasa melainkan berupa teladan yang diajarkan, dicontohkan, diperlihatkan kepada anak cucu cicitnya. Ak baru tahu belakangan tentang bagaimana masa muda beliau yg ternyata sempat ga ke gereja selama setahun dan mungkin menyimpan akar pahit kepada keluarga suaminya. Dari cerita itu pun ada keteladanan yg dapat diambil. Popo bisa membesarkan anak2nya (6 org anak dan tanpa suami krn kung2 sudah meninggal saat papa yg anak kedua masih kelas 5/6 SD) menjadi anak2 yg takut akan Tuhan yg sampai sekarang bisa dibilang semuanya melayani Tuhan. Pada masa tuanya pun beliau mau melayani bahkan mengurus saudari2 suaminya yg sy ga tau pasti apa yg dilakukan mereka dulu wkt msh muda. Sampai sebelum sakit popo masih terus melayani Tuhan. Ikut paduan suara di gereja, merawat adik suaminya yg tdk berkeluarga, dll. Teladan yg benar2 nyata adalah gaya hidupnya yang takut akan Tuhan. setiap hari bangun pagi untuk berdoa, baca Alkitab. bahkan saat sudah susah untuk membaca, beliau masih setia mendengarkan audio Bible. Selalu mendoakan dan selalu memberikan wejangan positif. Selalu ada rasa syukur kepada Tuhan. Selalu mengajarkan untuk hidup takut akan Tuhan. :')

Hal lain yg luar biasa dari popo adalah di masa tuanya, beliau suka mengisi TTS Kompas. ga heran kalau sampai dipanggil Tuhan beliau ga pikun sama sekali. ak aja agak malas isi itu TTS Kompas yg menurutku banyak pertanyaan sulitnya. hahaha., Popo dibelikan papa buku TTS Kompas sampai edisi terakhir dan katanya sih setidaknya sampai edisi 6 diisi semua ya.. luar biasa bgt d.. jadi kerjaannya setiap hari itu doa, baca Alkitab, isi TTS Kompas, nonton berita atau nonton kotbah dan sejenisnya.

Ada sedikit penyesalan kalau mengingat waktu itu ak hanya bisa menyempatkan waktu 2 jam di sana dan tidak bisa ikut sampai penguburan. Kadang masih suka kepikiran kenapa ga beneran ijin aja 1 hari lagi supaya bisa lebih lama di magetan, tapi yasudah lah, memang ada tanggung jawab pekerjaan yg sulit untuk ditinggalkan. Tapi ak tahu perjalanan pergi 15 jam dan di magetan cuma 2 jam lalu dah harus kembali ke jkt lg cukup sepadan untuk memberikan penghormatan terakhir (setidaknya masih sempat sampai penutupan peti) kepada seseorang yg luar biasa.

Saat tulisan ini diselesaikan (akhirnya) sudah lewat dari 2 bulan kepergian popo, tp kenangan itu tidak akan pernah hilang.. keteladanan yg diberikan jg tidak akan pernah ak lupakan. Terakhir wkt papa pulang ke magetan untuk ngurusin pembuatan bong pai (entah gmn nulisnya), ibu/mbak yg bantu ngurusin popo saat sakit sempat cerita katanya dia mimpi lihat popo lg duduk di depan sebuah rumah yg besar dan popo menikmatinya. Ak percaya itu popo sudah senang di Surga, sudah tinggal di rumah yg Tuhan siapkan utk popo sebagai hadiah atas apa yg dilakukannya selama popo masih di dunia.

Sekali lagi.. Selamat jalan Popo, selamat jalan Pahlawan Iman.. :')

Tidak ada komentar: